Saat ini semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya berinvestasi
baik untuk digunakan dalam waktu dekat atau menjamin kelayakan hidup di
masa depan. Namun sebagai pemula, Anda tidak bisa sembarang memilih
investasi.
Salah memilih produk investasi, bukan keuntungan yang Anda dapatkan tapi kerugian, bahkan uang bisa habis tak berbekas.
Salah memilih produk investasi, bukan keuntungan yang Anda dapatkan tapi kerugian, bahkan uang bisa habis tak berbekas.
Untuk
itu, penting untuk mengetahui hal-hal apa yang harus diperhatikan saat
akan berinvestasi. Pakar keuangan Aidil Akbar Madjid berbagi tipsnya
untuk Anda.
"Yang harus diingat, setiap kali mendengar kata
investasi selalu pikirkan jangka panjang. Kalau mau dipakai hanya untuk
3-6 bulan sebaiknya jangan investasi, masukkan saja ke tabungan," ujar
Aidil dalam diskusi 'Smart Investing, Everyone Can' bersama Mandiri
Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/07/2012) di The Only One
Club, FX Center, Sudirman, Jakarta.
Mengapa harus jangka panjang?
Karena apapun bentuk investasinya, ketika nilainya tiba-tiba anjlok
Anda tidak dapat menggunakan uang yang sudah ditanam sama sekali. Tak
hanya itu, Anda pun perlu tahu, dana yang akan diinvestasikan akan
dipergunakan untuk keperluan apa dan kapan. Pertimbangan itu akan
menentukan jenis investasi yang sebaiknya dipilih.
Aidil menjelaskan, dana investasi harus dibedakan ke dalam tiga bagian. Apa sajakah itu?
1. Investasi Jangka Pendek
Merupakan
investasi di bawah satu tahun, dan umumnya untuk digunakan dalam waktu
dekat. Anda bisa memilih produk-produk perbankan seperti tabungan,
deposito, dan yang sedang marak dilirik dalam tiga tahun terakhir ini
adalah logam mulia atau emas.
"Untuk investasi jangka pendek yang
diperlukan adalah produk-produk keuangan yang relatif stabil, aman dan
kalau bisa tidak ada risikonya. Kita cari produk yang naik turunnya
tidak terlalu drastis. Misalnya Anda ingin siapkan dana untuk menikah
dalam setahun ke depan. Jangan masukkan dalam produk jangka panjang
karena ketika sahamnya jeblok, malah tidak bisa nikah," jelas Aidil.
2. Investasi Jangka Menengah
Investasi
antara satu sampai lima tahun, termasuk dalam jangka menengah. Anda
bisa menggunakan pilihan obligasi, bisa obligasi pemerintah maupun
obligasi swasta. Logam mulia juga bisa jadi pilihan produk untuk
investasi jangka menengah.
"Misalnya Anda mau menggunakan dana
untuk menikah sekitar dua sampai tiga tahun lagi, atau mau DP rumah
empat tahun lagi, itu berarti jangka menengah," jelasnya.
3. Investasi Jangka Panjang
Dana
yang akan digunakan dalam waktu lebih dari lima tahun ke depan, masuk
dalam investasi jangka panjang. Di sini Anda bisa masuk ke pasa modal,
saham atau properti yang tujuannya bisa digunakan untuk jangka panjang.
Aidil menekankan, jangan sampai Anda salah memilih produk.
"Produk
banyak sekali yang bisa kita pakai, jangan sampai tujuannya jangka
panjang tapi pakai produk jangka pendek. Itu sama saja Anda mau ke
Amerika tapi naik bajaj," terang pria yang berprofesi sebagai financial
planner sejak 1994 ini.
(hst/hst) Hestianingsih - wolipop
No comments:
Post a Comment